Kamis, 30 Januari 2014

Pribadi Wanita Muslimah Sebagaimana Yang Dikehendaki Islam


image

Kita sangat perlu untuk membahas materi ini karena beberapa alasan. Diantara alasan tersebut adalah apa yang kita saksikan dalam kehidupan sebagian wanita muslimah di zaman ini. Kehidupan dengan segala bentuk ‘keanehannya’. Dalam beberapa hal begitu serius, tapi dalam hal-hal yang lain sangat kurang dan jauh dari nilai-nilai agama.
Sebagai contoh, kita bisa menyaksikan seorang wanita muslimah yang shalehah, melaksanakan syiar-syiar Islam. Namun, tidak menghiraukan kesehatan dan kebersihan mulut dan dirinya. Tidak peduli dengan kesehatan dan aroma yang keluar dari mulut atau tubuhnya. Atau sebaliknya, begitu besar perhatiannya terhadap kesehatan dan kebersihan dirinya tapi melalaikan ibadah dan pelaksanaan syiar-syiar Islam.Contoh lain, kita dapati ada seorang muslimah mencurahkan perhatiannya pada ibadah tapi tidak memiliki pandangan yang benar tentang Islam yang menyeluruh, ‘bagaimana Islam menyikapi alam, kehidupan dan manusia.’
Ada yang semangat belajar Islamnya baik. Antusias menghadiri majelis-majelis ilmu, tapi tidak menjaga lisannya dari ghibah (menggunjing) dan namimah (mengadu domba).
Ada yang hubungan pribadinya dengan Alloh Subhanahu wa Ta’ala baik, tapi tidak menjaga hubungan baik dengan tetangga dan teman-temannya.
Ada Yang hubungannya dengan teman-teman dan tetangganya baik tapi tidak melaksanakan dengan baik hak-hak orang tua. Kurang-kalau tidak dikatakan sama sekali tidak-mereka dalam berbakti kepada kedua orang tuanya.
Ada yang berbakti kepada kedua orang tuanya tetapi tidak memenuhi hak-hak suaminya. Tampil dengan dandanan indah saat menghadiri pertemuan-pertemuan dengan para wanita tetapi tidak pernah memperbaiki penampilannya di depan suaminya.
Ada yang berbakti kepada suaminya tetapi tidak membantu suaminya untuk berbakti kepada kedua orang tuanya. Atau tidak mendukung suaminya untuk berbuat kebajikan, bertakwa dan beramal shaleh.
Ada yang berbakti kepada suaminya tapi kurang memperhatikan pembinaan dan pembentukan kepribadian anak-anaknya. Kurang memperatikan perkembangan kejiwaaan dan akal mereka. Kurang memperhatikan lingkungan sekitarnya yang memberikan pengaruh kepada putra-puterinya.
Ada yang memperhatikan itu semua terapi kurang silaturahimnya kepada saudara-saudaranya.
Ada yang silaturahim terhadap keluarganya baik, tapi hubungannya dengan lingkungan sekitarnya tidak baik. Sibuk dengan urusan pribadinya. Tidak peduli dengan persoalan kaum muslimin dan muslimat.
Ada yang memperhatikan persoalan pribadi dan umat islam tetapi kurang memperhatikan pengembangan pengetahuannya. Tidak menambah pengetahuannya dengan belajar dan terus membaca.
Ada yang sibuk dengan belajar tetapi mengabaikan urusan rumah tangga, putera puterinya dan suaminya.
Kalau kita merasa heran dari ini semua, keheranan kita akan bertambah ketika kita mengetahui bahwa itu semua muncul dari para wanita muslimah yang memiliki tingkat kesadaran yang cukup baik terhadap agama ini. Dari para wanita muslimah yang tumbuh dalam lingkungan Islam dan memiliki bekal pengetahuan agama yang tidak sedikit! Ini kadang-kadang dikarenakan tidak peduli atau tidak memiki pandangan yang utuh yang telah diajarkan Islam. Pandangan yang menyeluruh tentang manusia, kehidupan, dan alam sekelilingnya. Pandangan yang mendorong seseorang untuk melihat segala sesuatu dengan seimbang. Tidak memprioritaskan satu aspek dengan mengorbankan aspek lain.
Orang yang memperhatikan dengan cermat ayat-ayat Qur’an dan hadits-hadits akan mendapati begitu banyaknya  dalil yang menjelaskan perilaku yang seharusnya dimiliki wanita muslimah dalam hubungannya dengan Rabbnya, pembentukan pribadinya dan hubungannya dengan orang lain. Tatanan hidup yang mengatur segala sesuatu dari yang besar sampai yang kecil. Semua nash tersebut akan memberikan rambu-rambu yang mengantarkan pada kehidupan yang terarah dan seimbang. Kehidupan yang menjamin kebahagiaan, kesuksesan di dunia dan dan keberuntungan yang sangat besar di hari kemudian.
Semua ini yang telah digariskan oleh Islam dalam Al-Qur’an  dan sunnah akan mengantarkan seorang wanita muslimah mendapatkan kepribadiannya yang asli. Kepribadian yang sejalan dengan fitrahnya. Sehingga melahirkan wanita muslimah yang unggul, mulia dan istimewa dalam perasaan, pemikiran, prilaku dan hubungannya.
Mencapai tingkat tersebut sangatlah  penting bagi kehidupan umat manusia secara umum karena wanita memiliki pengaruh yang sangat besar bagi kehidupan generasi mendatang, mencetak para pejuang, menanamkan nilai-nilai, menghiasi kehidupan dengan cinta, kasih sayang dan keindahan serta memenuhi rumah tangga dengan rasa aman, tenang, tentram dan damai.
Wanita muslimah adalah satu-satunya wanita yang sanggup menerangi dunia wanita modern yang telah jenuh dengan filsafat materialisme dan pola hidup jahiliyah yang mendominasi kehidupan masa kini. Hal itu dengan mengenalkan dirinya, menghadapkan dirinya pada sumber permikiran yang murni untuk kemudian menata kembali kepribadiannya yang asli yaitu kepribadian yang telah dibentuk oleh Al-Qur’an dan As Sunnah.
Mudah-mudahan Allah Subhaanahu Wata’aala memberikan taufiq pada kita semua untuk istiqamah dalam agama yang telah dibawa Rasul-Nya shallallaahu ‘alaihi wa sallam.

Panduan bagi Wanita Muslimah Keluar Rumah

 
Perintah taat kepada Allah dan Rasul-Nya.
{وَمَا كَانَ لِمُؤْمِنٍ وَلَا مُؤْمِنَةٍ إِذَا قَضَى اللَّهُ وَرَسُولُهُ أَمْرًا أَنْ يَكُونَ لَهُمُ الْخِيَرَةُ مِنْ أَمْرِهِمْ ، وَمَنْ يَعْصِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ ضَلَّ ضَلَالًا مُبِينًا} [الأحزاب: 36]
“Dan tidaklah patut bagi laki-laki yang mukmin dan tidak (pula) bagi perempuan yang mukmin, apabila Allah dan rasul-Nya Telah menetapkan suatu ketetapan, akan ada bagi mereka pilihan (yang lain) tentang urusan mereka. dan barangsiapa mendurhakai Allah dan rasul-Nya Maka sungguhlah dia Telah sesat, sesat yang nyata.” [Al-Ahzaab:36]
Aturan Allah dan Rasul-Nya adalah untuk kebahagiaan kita.
{ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اسْتَجِيبُوا لِلَّهِ وَلِلرَّسُولِ إِذَا دَعَاكُمْ لِمَا يُحْيِيكُمْ} [الأنفال: 24]
“Hai orang-orang yang beriman, penuhilah seruan Allah dan seruan Rasul apabila Rasul menyeru kamu kepada suatu yang memberi kehidupan kepada kamu.” [Al-Anfaal:24]
Menyalahi aturan Allah adalah mendzalimi diri sendiri.
{وَمَنْ يَتَعَدَّ حُدُودَ اللَّهِ فَقَدْ ظَلَمَ نَفْسَهُ} [الطلاق: 1]
“Dan barangsiapa yang melanggar hukum-hukum Allah, Maka Sesungguhnya dia Telah berbuat zalim terhadap dirinya sendiri.” [At-Thalaaq:1]
Perintah berdiam di dalam rumah.
Seorang wanita muslimah yang taat kepada ajaran agamanya senantiasa menjadikan rumah sebagai benteng yang melindunginya dari segala macam fitnah yang bisa merusak kehidupan dunia dan akhiratnya. Senantiasa taat kepada Allah Tuhan Yang Menciptakan dan Memuliakannya, Yang Memerintahkannya untuk berdiam di dalam rumah. Allah berfirman:
{وَقَرْنَ فِي بُيُوتِكُنَّ} [الأحزاب: 33]
“Dan hendaklah kamu tetap di rumahmu”. [Al-Ahzab: 33]
Dari Abdullah bin Mas’ud; Rasulullah sallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
إن المرأة عورة فإذا خرجت استشرفها الشيطان ، وأقرب ما تكون من وجه ربها و هي في قعر بيتها [صحيح ابن خزيمة]
“Sesungguhnya wanita itu adalah aurat, maka jika ia keluar rumah setan akan memuliakannya, dan tempat yang paling dekat bagi wanita dari wajah Tuhannya adalah ketika ia di dalam rumahnya.” [Sahih Ibnu Khuzaimah]
Ummu Humaid istri Abu Humaid As-Sa’idy mendatangi Rasulullah sallallahu ‘alaihi wasallam dan berkata: Ya Rasulullah sesungguhnya aku suka jika salat bersamamu. Rasulullah sallallahu ‘alaihi wasallam menjawab:
قَدْ عَلِمْتُ أَنَّكِ تُحِبِّينَ الصَّلَاةَ مَعِي، وَصَلَاتُكِ فِي بَيْتِكِ خَيْرٌ لَكِ مِنْ صَلَاتِكِ فِي حُجْرَتِكِ، وَصَلَاتُكِ فِي حُجْرَتِكِ خَيْرٌ مِنْ صَلَاتِكِ فِي دَارِكِ، وَصَلَاتُكِ فِي دَارِكِ خَيْرٌ لَكِ مِنْ صَلَاتِكِ فِي مَسْجِدِ قَوْمِكِ، وَصَلَاتُكِ فِي مَسْجِدِ قَوْمِكِ خَيْرٌ لَكِ مِنْ صَلَاتِكِ فِي مَسْجِدِي
“Aku sudah tau kalau engkau suka salat bersamaku, akan tetapi salat di kamarmu lebih baik dari pada di luar kamar, dan di luar kamar lebih baik daripada di luar rumah, dan di luar rumah lebih baik daripada di mesjid kaummu, dan di mesjid kaummu lebih baik daripada di mesjidku.” [Musnad Ahmad: Hadits hasan]
Akan tetapi jika ada keperluan mendesak yang mengharuskan seorang muslimah untuk keluar rumah, maka ia boleh keluar dengan memperhatikan aturan yang telah ditetapkan syari’at.
Dari Abu Hurairah; Rasulullah sallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
لَا تَمْنَعُوا إِمَاءَ اللَّهِ مَسَاجِدَ اللَّهِ، وَلَكِنْ لِيَخْرُجْنَ وَهُنَّ تَفِلَاتٌ [سنن أبي داود: صححه الألباني]
“Jangan kalian melarang hamba Allah (wanita) pergi ke mesjid, akan tetapi hendaklah mereka keluar dengan tidak memakai wangi-wangian.” [Sunan Abu Daud: Sahih]
Aisyah radiyallahu ‘anha berkata:
لَوْ أَنَّ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ رَأَى مَا أَحْدَثَ النِّسَاءُ لَمَنَعَهُنَّ الْمَسْجِدَ كَمَا مُنِعَتْ نِسَاءُ بَنِي إِسْرَائِيلَ [صحيح البخاريٍ ومسلم]
Seandainya Rasulullah melihat apa yang diperbuat wanita jaman sekarang maka ia akan melarang mereka pergi ke mesjid sebagaimana wanita bani Israil dilarang. [Sahih Bukhari dan Muslim]
Ada beberapa kewajiban yang ditetapkan oleh Allah dan Rasul-Nya yang harus dipatuhi oleh seorang wanita ketika keluar rumah. Diantaranya:
Keluar seizin walinya (suami, ayah, saudara laki2 yang balig, atau paman).
Sebagaimana hadits Abu Hurairah di atas: “Jangan kalian melarang hamba Allah (wanita) pergi ke mesjid”. Kalau seandainya perempuan boleh keluar rumah tampa seizin walinya maka tidak perlu Rasulullah memberi peringatan tersebut. Wallahu a’lam !
Memakai pakaian yang sesuai dengan aturan syari’at.
{وَلَا تَبَرَّجْنَ تَبَرُّجَ الْجَاهِلِيَّةِ الْأُولَى} [الأحزاب: 33]
“Dan janganlah kamu berhias dan bertingkah laku seperti orang-orang Jahiliyah yang dahulu”. [Al-Ahzaab:33]
Tidak mengundang perhatian laki-laki.
{وَلَا يَضْرِبْنَ بِأَرْجُلِهِنَّ لِيُعْلَمَ مَا يُخْفِينَ مِنْ زِينَتِهِنَّ} [النور: 31]
“Dan janganlah mereka memukulkan kakinya agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan.” [An-Nuur: 31]
Jangan menguasai jalan.
Abu Usaid Al-Anshary berkata: Suatu hari Rasulullah sallallahu ‘alaihi wasallam keluar dari mesjid dan melihat laki-laki dan perempuan berbaur (ikhtilath) di jalan, maka Rasulullah bersabda kepada kaum wanita:
اسْتَأْخِرْنَ، فَإِنَّهُ لَيْسَ لَكُنَّ أَنْ تَحْقُقْنَ الطَّرِيقَ عَلَيْكُنَّ بِحَافَّاتِ الطَّرِيقِ [سنن أبي داود: حسنه الألباني]
“Minggirlah karena sesungguhnya kalian tidak boleh berjalan di tengah jalan, hendaklah kalian berjalan di sisi jalan.”
Setelah itu kaum wanita berjalan menempel ke dinding sampai pakaian mereka tersangkut di dinding karena terlalu menempel. [Sunan Abu Daud: Hadits hasan]
Berjalan dengan penuh rasa malu.
{فَجَاءَتْهُ إِحْدَاهُمَا تَمْشِي عَلَى اسْتِحْيَاءٍ } [القصص: 25]
“Kemudian datanglah kepada Musa salah seorang dari kedua wanita itu berjalan kemalu-maluan”. [Al-Qashash:25]
Jangan berbicara dengan cara yang bisa mengundang nafsu.
{يَا نِسَاءَ النَّبِيِّ لَسْتُنَّ كَأَحَدٍ مِنَ النِّسَاءِ إِنِ اتَّقَيْتُنَّ فَلَا تَخْضَعْنَ بِالْقَوْلِ فَيَطْمَعَ الَّذِي فِي قَلْبِهِ مَرَضٌ وَقُلْنَ قَوْلًا مَعْرُوفًا} [الأحزاب: 32]
“Hai isteri-isteri nabi, kamu sekalian tidaklah seperti wanita yang lain, jika kamu bertakwa. Maka janganlah kamu tunduk dalam berbicara sehingga berkeinginanlah orang yang ada penyakit dalam hatinya dan ucapkanlah perkataan yang baik”. [Al-Ahzaab:32]
Menundukkan pandangan dari yang haram.
{قُلْ لِلْمُؤْمِنِينَ يَغُضُّوا مِنْ أَبْصَارِهِمْ وَيَحْفَظُوا فُرُوجَهُمْ ذَلِكَ أَزْكَى لَهُمْ إِنَّ اللَّهَ خَبِيرٌ بِمَا يَصْنَعُونَ (30) وَقُلْ لِلْمُؤْمِنَاتِ يَغْضُضْنَ مِنْ أَبْصَارِهِنَّ} [النور: 30، 31]
Katakanlah kepada orang laki-laki yang beriman: “Hendaklah mereka menahan pandanganya, dan memelihara kemaluannya; yang demikian itu adalah lebih Suci bagi mereka, Sesungguhnya Allah Maha mengetahui apa yang mereka perbuat”. Katakanlah kepada wanita yang beriman: “Hendaklah mereka menahan pandangannya”. [An-Nuur: 30-31]
{يَعْلَمُ خَائِنَةَ الْأَعْيُنِ وَمَا تُخْفِي الصُّدُورُ} [غافر: 19]
Dia (Allah) mengetahui (pandangan) mata yang khianat dan apa yang disembunyikan oleh hati. [Gaafir:19]
Dari Abu Hurairah; Rasulullah sallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
كُتِبَ عَلَى ابْنِ آدَمَ نَصِيبُهُ مِنَ الزِّنَا، مُدْرِكٌ ذَلِكَ لَا مَحَالَةَ، فَالْعَيْنَانِ زِنَاهُمَا النَّظَرُ، وَالْأُذُنَانِ زِنَاهُمَا الِاسْتِمَاعُ، وَاللِّسَانُ زِنَاهُ الْكَلَامُ، وَالْيَدُ زِنَاهَا الْبَطْشُ، وَالرِّجْلُ زِنَاهَا الْخُطَا، وَالْقَلْبُ يَهْوَى وَيَتَمَنَّى، وَيُصَدِّقُ ذَلِكَ الْفَرْجُ وَيُكَذِّبُهُ [صحيح مسلم]
“Telah ditetapkan bagi anak cucu Adam bagian mereka dari zina, akan menimpa mereka dan tidak lapas darinya. Sesungguhnya mata berzina dengan pandangan, telinga berzina dengan pendengaran, lidah bezina dengan ucapan, tangan berzina dengan sentuhan, kaki berzina dengan langkah, hati bernafsu dan mendabakan, kemudian dilakukan oleh kelamin atau ditinggalkan.” [Sahih Muslim]
Meminta sesuatu kepada laki-laki yang bukan muhrim dari belakang tabir.
{وَإِذَا سَأَلْتُمُوهُنَّ مَتَاعًا فَاسْأَلُوهُنَّ مِنْ وَرَاءِ حِجَابٍ ذَلِكُمْ أَطْهَرُ لِقُلُوبِكُمْ وَقُلُوبِهِنَّ} [الأحزاب: 53]
“Apabila kamu meminta sesuatu (keperluan) kepada mereka (isteri- isteri Nabi), Maka mintalah dari belakang tabir. cara yang demikian itu lebih Suci bagi hatimu dan hati mereka.” [Al-Ahzaab:53]
Tidak bersentuhan dengan laki-laki bukan muhrim.
Dari Ma’qil bin Yasar; Rasulullah sallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
لأن يطعن في رأس أحدكم بمخيط من حديد خير له من أن يمس امرأة لا تحل له [صحيح الترغيب والترهيب]
“Jika ditusukkan pada kepala seseorang dari kalian dengan jarum besi lebih baik baginya daripada menyentuh perempuan yang tidak halal baginya”. [Sahih At-Targiib wa at-tarhiib]
Tidak berduaan dengan laki-laki bukan muhrim.
Dari ‘Uqbah bin ‘Amir; Rasulullah sallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: إِيَّاكُمْ وَالدُّخُولَ عَلَى النِّسَاءِ
“Janganlah kalian berduaan dengan wanita” (yg bukan muhrim).
Seorang laki-laki dari kaum Anshar bertanya: Ya Rasulullah, bagaimana dengan kerabat laki2 suami? Rasulullah sallallahu ‘alaihi wasallam menjawab: الحَمْوُ المَوْتُ
“Berduaan dengan kerabat laki-laki suami adalah kebinasaan” [Sahih Bukhari]
Dari Umar bin Khattab; Rasulullah sallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
ألا لا يخلون رجل بامرأة إلا كان ثالثهما الشيطان [سنن الترمذي : صححه الألباني]
“Sesungguhnya tiada seorang laki-laki berduaan dengan seorang wanita kecuali yang ketiganya adalah setan.” [Sunan Tirmidzi: Sahih]
Tidak bepergian jauh (musafir) kecuali bersama muhrim.
Dari Ibnu Abbas; Rasulullah sallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
لاَ تُسَافِرِ المَرْأَةُ إِلَّا مَعَ ذِي مَحْرَمٍ، وَلاَ يَدْخُلُ عَلَيْهَا رَجُلٌ إِلَّا وَمَعَهَا مَحْرَمٌ
“Tidak boleh seorang wanita bepergian jauh kecuali bersama muhrimnya, dan janganlah seorang laki-laki bersama dengan wanita kecuali wanita tersebut bersama muhrimnya.”
Seorang sahabat bertanya: Ya Rasulullah, saya ingin ikut pada suatu peperangan, sedangkan istriku ingin menunaikan ibadah haji. Rasulullah sallallahu ‘alaihi wasallammenjawab: اخْرُجْ مَعَهَا
Pergilah bersamanya (menunaikan ibadah haji).” [Sahih Bukhari]

Kriteria Hijab Wanita Muslimah

 
Sebagai wanita muslimah, bagaimanakah seharusnya mereka berbusana sehingga layak dikatakan sebagai wanita muslimah?


Alhamdulillah, alim ulama telah menjelaskan kriteria hijab wanita muslimah terhadap laki-laki bukan mahram. Kriteria tersebut bersumber dari dalil-dalil Al-Qur'an dan As-Sunnah. Ia boleh memakai jenis busana apa saja dan boleh keluar ke tempat-tempat umum apabila telah memenuhi kriteria tersebut dan dianggap telah berbusana secara islami. Kriteria itu sebagai berikut: Busana tersebut menutupi seluruh tubuh. Tebal dan tidak transparan. Lebar dan tidak sempit. Tidak berhias hingga menarik pandangan kaum lelaki. Tidak diberi wewangian. Bukan termasuk pakaian glamour. Tidak menyerupai pakaian kaum lelaki. Tidak menyerupai pakaian wanita kafir. Tidak terdapat gambar salib dan gambar makhluk-makhluk bernyawa padanya. Perincian masing-masing kriteria akan disebutkan dalam kesempatan lain, insya Allah.

Wanita Muslimah itu Siapa?



Wanita Muslimah itu siapa?. “Ramai yang boleh berjaya, tetapi tidak ramai yang boleh solehah” Teringat kembali kata-kata ini. Jika saya sebut ‘solehah’, agaknya siapakah dia yang terbayang di fikiran anda? Sifat apakah yang perlu ada dalam diri seorang wanita solehah itu? Pastinya terbayang nama tiga orang wanita lagenda. Mereka inilah antara yang paling rapat dan disayangi Rasulullah SAW. Khadija binti Khuwaylid Al-Kubra r.a, Aisha’ binti Abu Bakar r.a, dan puteri tercinta Fatimah Az-Zahra r.a . Mereka dikagumi kerana pegorbanan mereka yang MasyaAllah tidak ada tolok bandingnya. Apa lah dengan sedikit pengorbanan kita yang tidak cukup tidur ini, dengan mungkin sedikit penat dan letih menguruskan kerjaya, keluarga, pelajaran (dalam kes saya), urusan rumahtangga dan kerja sosial jika mahu dibandingkan dengan pengorbanan Ummu-al-mu’minin ini? Mereka mengorbankan masa, tenaga juga ‘perasaan’ mereka, pendek kata sepenuh jiwa dan raga. Kadangkala kelaparan, (dikatakan Khadijah r.a sakit dan seterusnya meningal dunia kerana kelaparan akibat ‘boycott’ ke atas umat Islam di awal penyebaran Islam secara terbuka. Wanita mulia yang dijanjikan syurga ini juga pernah ditindas, diejek, difitnah, dikeji sedangkan mereka tahu Khadija r.a adalah wanita yang dihormati dan baik serba serbi. Manusia boleh melupakan segala jasa baik kita sekiranya apa yang kita lakukan bertentangan dengan kehendak mereka. Refleksi buat diri kita sebenarnya, apalah sangat dugaan kita ini? Pastinya mengenang dan ‘berfikir’ mengenai mereka memberikan kita semangat untuk bangun kembali. Semangat untuk meneruskan kehidupan yang mencabar ini. Hidup yang penuh dengan seribu satu ranjau dan duri. Saya pasti saya sama saja dengan anda semua, sedih dan tawa, kecewa dan gembira, silih berganti hari demi hari. Saya sering mengingatkan diri untuk menjadikan mereka inpirasi.


Saya simpulkan kehebatan mereka dengan tiga perkataan yang paling pendek dan mudah. 1) Berkerjaya (berdikari), 2) Bijak dan 3) Sabar. Sifat yang cuba saya tanamkan dalam diri saya. Khadijah r.a seorang wanita beriman dan berkerjaya. Beliau juga merupakan,seorang ‘kaunselor‘ yang cukup baik. Memberi nasihat dan ketenangan kepada suami dan umat Islam lain. Maka sifat ini perlu kita ‘tiru’. Beliau ‘lain’ dari wanita pada zamannya. Perlu kita ingat zaman Khadijah r.a adalah zaman dimana wanita dipandang begitu hina. Namun Khadijah ‘berbeza’, beliau tidak ‘tunduk’ dengan kehendak ‘orang dan masa’. Beliau nyata BERBEZA kerana beliau berilmu dan memilih untuk membuat keputusan sendiri. Khadijah sewaktu semua disekelilingnya menyembah berhala tidak mengikut orang lain. Cuba tanya pada diri, mengapa kita ini kerap ‘mengikut’ kata dan kehendak orang lain? Khadijah r.a sering berguru dengan pakciknya Waraqah bin Naufal. Kita harus bangun untuk menjadi wanita yang “berbeza”, yang tidak tunduk dengan kehendak ‘masyarakat sekeliling’ yang kadangkala sama sekali tidak munasabah dan salah. Kita perlu tahu beza antara agama dan adat. Khadijah membuat keputusan sendiri dan berani kerana beliau berilmu. Tiada kekuatan dan keyakinan tanpa ilmu yang baik dan sahih, oleh itu marilah kita memperkasakan diri kita ini dengan ilmu yang benar para pembaca sekalian.
Apabila berbicara mengenai ilmu, Aisha r.a bermain difikiran. Ilmu Allah itu luas, Ilmu formal atau tidak, ianya tidak menjadi masalah. Asalkan ianya ‘ilmu berguna yang boleh mengubah minda atau kemahiran dalam satu jangkamasa yang panjang. Jika ‘proses’ ini terjadi bermakna ‘pembelajaran’ sudah berlaku . Mari kita menanam azam untuk menjadi seperti Aisha r.a isteri tercinta Rasulullah saw. Seorang wanita yang cukup BIJAK dan dikenali kerana kecerdasan minda dan kefasihan tutur bicaranya. Wanita yang bijak adalah wanita yang sering mencari ilmu, bertanya jika tidak pasti seperti wanita Muslim awal terdahulu. Mereka berani bertanya supaya mereka faham mengenai agama dengan lebih lagi, bukan hanya ‘mengikut’ apa yang telah dilakukan orang lain. Antaranya Asma’ binti Yazid seperti dalam hadith yang diriwayatkan oleh Aisha’. Mereka bertanya mengenai berbagai perkara terus kepada Rasulullah saw tanpa segan dan silu. Cara yang paling baik untuk belajar adalah dengan bertanya. Malu bertanya maka akan sesatlah jalan kita ini.
Saya juga menanam azam dengan mengatakan pada diri saya bahawa “saya juga perlu bijak!” Saya juga perlu mencari ilmu dari sumber yang sahih dari mana saja, pada bila-bila masa. Wanita Muslimah perlu menjaga minda mereka dan membajanya dengan ilmu, kerana mencari ilmu itu tuntutan dan kewajipan bagi setiap Muslim. Ilmulah yang akan menaikan harga diri kita. Saya yakin dan percaya antara sebab mundurnya umat Islam kini adalah kerana mundurnya kita dari sikap ‘mencintai’ ilmu. Kita digalakan mencintai ‘kebendaan’, fesyen,nyanyian dari mencintai ilmu. Ramai wanita Muslim di sesetengah negara Islam masih lagi buta huruf. Bagaimanakah ibu-ibu yang buta huruf ini mahu mengajar anak-anak mereka kelak? Maka lahirlah generasi Muslim yang terus menerus lemah mindanya.



Teringat kembali bagaimana Aisha r,a menjadi tempat rujukan hadis dan ilmu sunnah dan merupakan faqeehah pertama Islam sewaktu umurnya cuma 19 tahun. Bukan sahaja bijak dalam agama, Aisha juga hebat dalam puisi, sastera, sejarah, perubatan dan berbagai cabang ilmu lain. Urwah ibn az-Zubayr pernah berkata “saya tidak pernah melihat orang yang lebih bijak dalam ilmu fiqh, perubatan atau puisi selain Aisha. Aisha hebat kerana sifatnya yang sering musykil dan ingin tahu. Tanamkan sifat ini dalam diri dan anak kita. Sifat kritikal yang ingin mencari jawapan kepada persoalan-persoalan yang timbul. Aisha juga sangat hebat dalam tutur bicaranya. Al-Ahnaf ibn Qays pernah berkata: (Al-Hashimi, 2003)
“Saya pernah mendengar bicara Abu Bakr, ‘Umar, ‘Uthman, ‘Ali dan khulafa’ selepas mereka, tetapi aku tidak perah mendengar bicara yang lebih hebat dan indah dkecuali dari Aisha” Moosa ibn Talhah berkata: “Aku tidak pernah melihat sesiapun yang indah dan hebat dalam tutur bicaranya seperti Aisha” (Al-Hashimi, 2003)
Ini membawa saya untuk membicarakan mengenai kajian oleh Dr Akram Nadwi dari Oxford Centre for Islamic Studies. Dr Akram menerbitkan 40 jilid koleksi para intelektual wanita Muslim yang diberi judul “The lost female scholars of Islam” .Sewaktu membuat kajian beliau menyangka bahawa beliau hanya akan berjumpa dengan 20 atau 30 orang wanita sahaja tetapi Dr Akram menjumpai lebih dari 8000 para wanita intelektual Muslim! Mereka sebelum ini ‘hilang’! Tidak langsung disebut dan dikenali! Contohnya seperti :
1. Fatima Al-Batayahiyyah – intelektual pada abad ke-8 yang mengajar Sahih Bukhari di Damascus
2. Fatimah Muhammad al Samarqandi yang menasihati dalam pemberian fatwa
3. Umm al-Darda yang sering bersama para lelaki berdebat did lam masjid mengajar fiqah dan hadith kepada lelaki seperti Hasan al-Basri
4. Zaynab binti Sulayman – mendapat reputasi sebagai ahli hadith mengajar para lelaki
5. Zayanab bt Ahmad – wanita hebat ini pernah mengajar Ibn Batuta.
MasyaAllah lihatlah betapa wanita Muslim ini kehadapan mengajar dan belajar. Persoalan saya mengapa tidak lagi? Mengapa sesetengah wanita didiamkan? Ayuh kita kehadapan semuala. Di zaman kontemporari serba maju ini, tiada alasan untuk terus ‘tak tahu’. Ilmu berada dimana-mana, yang perlu diperbetulkan cumalah sikap kita. Sentiasalah haus untuk ilmu berguna, bermanfaat dan sahih.
Sifat ketiga yang ingin saya sentuh ialah sabar. Sabar seperti Faimah r.a yang seringkali lapar dan susah. Anak seorang pemimpin agung yang tidak hidup senang dikelilingi pembantu atau dayang-dayang. Ya sabar itu tidak mudah. Sabar itu payah, sabar itu amat sukar sekali. Namun saya yakin kita semua mampu mendidiknya.
“Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah sahaja yang akan disempurnakan pahala mereka tanpa batas” (Az-Zumar: 10)
Tanpa sabar, pahala kita ini tidak “disempurnakan” Mari latih diri untuk 1) Berdikari 2) Berilmu dan 3) Sabar. Mudah ditulis, disebut, tetapi memang sukar untuk dilaksanakan? Saya percaya jika diulang tiga perkataan ini berkali-kali, ditanam azam dalam hati ianya mampu direalisasikan. Tiada apa yang mustahil dalam hidup ini. Namun saya juga percaya semua ini perlu disandarkan kembali kepada Aqidah dan ibadah kita. Perkara pokok adalah hubungan kita dengan Allah swt. Ini perlu dijaga sentiasa. Wanita Solehah mestilah berada dalam keadaan ‘jaga’, perlu sedar dan ambil ‘tahu’. Kita perlu tahu bahawa apa sahaja yang terjadi tidak mampu ditolak melainkan dengan izin Allah Al-Qadeer, Al-Qaader, Al-Muqtadir. Kita sebenarnya tidak ada pilihan melainkan untuk meletakkan sepenuh kepercayaan kita pada Allah, menyerah diri dan percaya Allah akan sentiasa bersama kita. Allah akan sentiasa bersama orang-orang yang baik InsyaAllah. Wallahualam

10 SIFAT BIDADARI DUNIA " Wanita Muslimah


Ada 10 (Sepuluh) Sifat dan jika semuanya terdapat pada diri seorang WANITA,maka dia berhak mendapatkan Kabar Gembira,Yakni SYURGA yang luasnya Seluas Langit dan Bumi ...SUBHANALLOH . . .
Di Antara Ke-Sepuluh Sifat itu .Adalah :

1 : Iman kepada ALLOH Azza Wa Jalla :Iman yang menjadikan Pengawasan ALLOH lebih dekat kepada diri-nya dari urat leher.Dia selalu mengingat ALLOH pada saat sendiri ataupun bersama,pada saat Rahasia dan terbuka ,pada saat Sulit dan Mudah. . .
Alloh Azza Wa Jalla.Berfirman :Barangsiapa yang mengerjakan amal saleh, baik laki-laki maupunperempuan dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan sesungguhnya akan Kami beri balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan. (QS.An Nahl :97)

2 : Berdiam Diri di Rumah dan tidak Bertabaruj (Bersolek untuk Orang Lain)Hal ini di tetapkan karena para perusak Iman menginginkan wanita keluar dari rumah "Khususnya" di negara yang berdiri di atas Syari'at Islam "Qur'an dan Sunnah"Para perusak itu menginginkan agar WANITA Bertabaruj (Bersolek untuk Orang Lain) dan membuang rasa malu-nya,sehingga dia berperilaku sebagai wanita'' pada masa Jahiliyah .Mereka mengikut sertakan "baca : WANITA" di segala bidang kerja.
ALLOH Azza Wa Jalla .Berfirman :dan hendaklah kamu tetap di rumahmu dan janganlah kamu berhias danbertingkah laku seperti orang-orang Jahiliyah yang dahulu dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan taatilah Allah dan Rasul-Nya. Sesungguhnya Allah bermaksud hendak menghilangkan dosa dari kamu, hai ahlul bait dan membersihkan kamu sebersih-bersihnya.(QS.Al Ahzab :33)

3 : Menundukan Pandangan dan Menjaga Diri-nya.
ALLOH Azza Wa Jalla.Berfirman :Katakanlah kepada wanita yang beriman: "Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya. (QS.An Nuur :31)Yakni pada kebimbangan dan Syhwat ,dia menundukan pandangan dan tidak melihat kepada laki'' yang bukan Mahrom'a . . .

4 : Menjaga Lisan-nya dari GHIBAH (Menggunjing) dan Namimah (Adu Domba).
ALLOH Azza Wa Jalla .Berfirman :Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan purba-sangka (kecurigaan), karena sebagian dari purba-sangka itu dosa. Dan janganlah mencari-cari keburukan orang dan janganlah menggunjingkan satu sama lain. Adakah seorang diantara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang. (QS.Al Hujuraat :12)
Dan perkara yang paling banyak "merajalela" yang terjadi di kalangan Wanita"Naudzubillah" adalah :Menggunjing,Mencibir dan Mencela Orang lain,Khususnyakepada sesama kaum wanita . . .

5 : Menjaga Pendengaran-nya dari Nyanyian,Ucapan Kotor dan Sejenis-nya.Haramnya Lagu & NyanyianTermasuk dalam Madzhab Hanafi,Maliki,Syafi'i dan Hambali.
Rasulullah Sallallahu 'alaihi Wasallam.Bersabda :Niscaya Akan muncul di suatu Jaman kaum dari Umatku yang menghalalkan Zina,Sutera,Khamr dan Alat-alat Musik (HR.Bukhari)
ALLOH Azza Wa Jalla .Berfirman :Dan di antara manusia (ada) orang yang mempergunakan perkataan yang tidakberguna untuk menyesatkan (manusia) dari jalan Allah tanpa pengetahuan dan menjadikan jalan Allah itu olok-olokan. Mereka itu akan memperoleh azab yang menghinakan. (QS.Luqman :6)

6 : Menghormati Suami ,Menunaikan Hak-nya, Berusaha Membuat-nya Tentram dan Mentaatinya dalam Ketaatan kepada ALLOH . . .
Rasulullah Sallallahu 'alaihi Wasallam.Bersabda :Apabila seorang Wanita Menunaikan Sholat 5 waktu,Berpuasa di Bulan Puasa,Taat kepada Suaminya Niscaya dia masuk Syurga Tuhan-nya (HR.Ahmad :1664)

7 : Hemat dalam Kehidupan ,Tidak Boros dalam Makanan,Pakaian dan tempat tinggal.Wanita MUSLIMAH hendaknya Menginfakan Kelebihan Hartanya di Jalan ALLOH,dimana ALLOH menyimpan pahalanya di Sisi-Nya. . .
ALLOH Azza Wa Jalla .Berfirman :Sesungguhnya pemboros-pemboros itu adalah saudara-saudara syaitan dan syaitan itu adalah sangat ingkar kepada Tuhannya. (QS.Al Israa' :27)

8 : Tidak Menyerupai Laki-LakiWanita MUSLIMAH berusaha tidak meniru laki-laki dalam cara apapun,yang menjadi kekhususan bagi Laki-laki . Jangan mengubah Ciptaan ALLOH .dimana telah ALLOH ciptakan di atasnya..
Rasulullah Sallallahu 'alaihi Wasallam.Bersabda :ALLOH telah melaknat Para WANITA yang menyurupai Laki-Laki (HR.Bukhari)
dalam Hadits lain:ALLOH telah melaknat Washilah dan Mustaushilah (HR.Bukhari)Yang pertama adalah Wanita yang telah menyambung Rambutnya dan wanita yang meminta akan hal itu . .
ALLOH telah melaknat Namishah dan Mutanammisha (HR.Bukhari)Wanita yang telah Mencukur Alisnya dan Menipiskan-nya ..Semoga ALLOH melimpahkan taufiq dan Hidayah-nya untuk Mereka "WANITA" . . .

9 : Berusaha Menjaga Sholat-Sholat,Puasa-Puasa dan Sedekah-Sedekah Sunnah.
ALLOH Azza Wa Jalla .Berfirman :Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Ia mendapat pahala (dari kebajikan) yang diusahakannya dan ia mendapat siksa (dari kejahatan) yang dikerjakannya. (QS.Al Baqarah :286)
Karena Wanita memiliki Kesibukan di rumah ,khususnya terhadap Anak-anaknya..akan tetapi dia tidak melupakan bagiannya,terutama AL-QUR'AN danDZIKIR...

10 : Hendak-nya dia menjadi seorang Da'i di kalangan Para Wanita,menyeru kepada kebaikan dan melarang dari Kemungkaran :
Karena pada umumnya laki-laki tidak bisa berdakwa di kalngan kaum wanita.ia tidak bisa mengatasi masalah'' mereka dan tidak bisa Berkhalwat (Berduaan) denagn mereka..
Saya memohon Taufiq dan Hidayah-Nya untuk Diriku dan SemuaKaum MUSLIMIN agar menjadikan Wanita "Istri-Istri" dan Anak-anak kita ,Orang-orang yang Shalih dan Qurratu A'yun (Penyejuk Hati) bagi kita . . .Wallahu'alam Bishawab..

Adab-Adab Berbicara Bagi Wanita Muslimah



Wahai saudariku muslimah.. Berhati-hatilah dari terlalu banyak berceloteh dan terlalu banyak berbicara,Allah Ta'ala berfirman:

Artinya:

"Dan tidak ada kebaikan pada kebanyakan bisikan-bisikan mereka,kecuali bisikan-bisikan dari orang yang menyuruh (manusia) memberi sedekah,atau berbuat ma'ruf, atau mengadakan perdamaian diantara manusia ". (An nisa:114)
Dan ketahuilah wahai saudariku,semoga Allah ta'ala merahmatimu dan menunjukimu kepada jalan kebaikan, bahwa disana ada yang senantiasa mengamati dan mencatat perkataanmu.
"عن اليمين وعن الشمال قعيد. ما يلفظ من قولٍ إلا لديه رقيب عتيد ” (ق: الآية 17-18)
Artinya:
"Seorang duduk disebelah kanan,dan yang lain duduk disebelah kiri.tiada satu ucapanpun yang diucapkan melainkan ada didekatnya malaikat pengawas yang selalu hadir" (Qaaf:17-18).
Maka jadikanlah ucapanmu itu menjadi perkataan yang ringkas, jelas, yang tidak bertele-tele yang dengannya akan memperpanjang pembicaraan.
1)Bacalah Al qur'an karim dan bersemangatlah untuk menjadikan itu sebagai wirid keseharianmu, dan senantiasalah berusaha untuk menghafalkannya sesuai kesanggupanmu agar engkau bisa mendapatkan pahala yang besar dihari kiamat nanti.
عن عبد الله بن عمرورضي الله عنهما- عن النبي صلى الله عليه وسلم قال: ” يقال لصاحب القرآن: اقرأ وارتق ورتّل كما كنت ترتّل في الدنيا فإن منزلتك عند آخر آية تقرؤهارواه أبو داود والترمذي
Dari abdullah bin ‘umar radiyallohu ‘anhu, dari Nabi Shallallahu Alaihi wa aalihi wasallam, beliau bersabda:
dikatakan pada orang yang senang membaca alqur’an: bacalah dengan tartil sebagaimana engkau dulu sewaktu di dunia membacanya dengan tartil, karena sesungguhnya kedudukanmu adalah pada akhir ayat yang engkau baca.
HR.abu daud dan attirmidzi
2)Tidaklah terpuji jika engkau selalu menyampaikan setiap apa yang engkau dengarkan,karena kebiasaan ini akan menjatuhkan dirimu kedalam kedustaan.
عن أبي هريرة رضي الله عنه أن النبي صلى الله عليه وسلم قال: ” كفى بالمرء كذباً أن يتحدّث بكل ما سمع “

Dari Abu hurairah radiallahu 'anhu,sesungguhnya Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Cukuplah seseorang itu dikatakan sebagai pendusta ketika dia menyampaikan setiap apa yang dia dengarkan."
(HR.Muslim dan Abu Dawud)
3)jauhilah dari sikap menyombongkan diri (berhias diri) dengan sesuatu yang tidak ada pada dirimu,dengan tujuan membanggakan diri dihadapan manusia.
عن عائشة – رضي الله عنها- أن امرأة قالت: يا رسول الله، أقول إن زوجي أعطاني ما لم يعطني؟ قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: ” المتشبّع بما لم يُعط كلابس ثوبي زور “.
Dari aisyah radiyallohu ‘anha, ada seorang wanita yang mengatakan:wahai Rasulullah,aku mengatakan bahwa suamiku memberikan sesuatu kepadaku yang sebenarnya tidak diberikannya.berkata Rasulullah Shallallahu Alaihi wa aalihi wasallam,: orang yang merasa memiliki sesuatu yang ia tidak diberi,seperti orang yang memakai dua pakaian kedustaan." (muttafaq alaihi)

4)Sesungguhnya dzikrullah memberikan pengaruh yang kuat didalam kehidupan ruh seorang muslim,kejiwaannya, jasmaninya dan kehidupan masyarakatnya. maka bersemangatlah wahai saudariku muslimah untuk senantiasa berdzikir kepada Allah ta'ala,disetiap waktu dan keadaanmu.Allah ta'ala memuji hamba-hambanya yang mukhlis dalam firman-Nya:
” الذين يذكرون الله قياماً وقعوداً وعلى جنوبهم… ” (آل عمران: الآية 191).
Artinya:
"(yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadaan berbaring…" (Ali imran:191).
5)Jika engkau hendak berbicara,maka jauhilah sifat merasa kagum dengan diri sendiri, sok fasih dan terlalu memaksakan diri dalam bertutur kata,sebab ini merupakan sifat yang sangat dibenci Rasulullah Shallallahu Alaihi wa aalihi wasallam,dimana Beliau bersabda:
” وإن أبغضكم إليّ وأبعدكم مني مجلساً يوم القيامة الثرثارون والمتشدقون والمتفيهقون “.
"sesungguhnya orang yang paling aku benci diantara kalian dan yang paling jauh majelisnya dariku pada hari kiamat : orang yang berlebihan dalam berbicara, sok fasih dengan ucapannya dan merasa ta'ajjub terhadap ucapannya."
(HR.Tirmidzi,Ibnu Hibban dan yang lainnya dari hadits Abu Tsa'labah Al-Khusyani radhiallahu anhu)
6)Jauhilah dari terlalu banyak tertawa,terlalu banyak berbicara dan berceloteh.jadikanlah Rasulullah Shallallahu Alaihi wa aalihi wasallam, sebagai teladan bagimu,dimana beliau lebih banyak diam dan banyak berfikir.beliau Shallallahu Alaihi wa aalihi wasallam, menjauhkan diri dari terlalu banyak tertawa dan menyibukkan diri dengannya.bahkan jadikanlah setiap apa yang engkau ucapkan itu adalah perkataan yang mengandung kebaikan, dan jika tidak,maka diam itu lebih utama bagimu. Rasulullah Shallallahu Alaihi wa aalihi wasallam, bersabda:
” من كان يؤمن بالله واليوم الآخر فليقل خيراً أو ليصمت “.
" Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir,maka hendaknya dia berkata dengan perkataan yang baik,atau hendaknya dia diam."
(muttafaq alaihi dari hadits Abu Hurairah radhiallahu anhu)
8) jangan kalian memotong pembicaraan seseorang yang sedang berbicara atau membantahnya,atau meremehkan ucapannya. Bahkan jadilah pendengar yang baik dan itu lebih beradab bagimu,dan ketika harus membantahnya,maka jadikanlah bantahanmu dengan cara yang paling baik sebagai syi'ar kepribadianmu.
9) berhati-hatilah dari suka mengolok-olok terhadap cara berbicara orang lain,seperti orang yang terbata-bata dalam berbicara atau seseorang yang kesulitan berbicara.Alah Ta'ala berfirman:

” يا أيها الذين آمنوا لا يسخر قوم من قوم عسى أن يكونوا خيراً منهم ولا نساء من نساء عسى أن يكن خيراً منهن ” (الحجرات: الآية 11).
"Hai orang-orang yang beriman, janganlah sekumpulan orang laki-laki merendahkan kumpulan yang lain, boleh jadi yang ditertawakan itu lebih baik dari mereka. Dan jangan pula sekumpulan perempuan merendahkan kumpulan lainnya, boleh jadi yang direndahkan itu lebih baik."
(QS.Al-Hujurat:11)
10) jika engkau mendengarkan bacaan Alqur'an,maka berhentilah dari berbicara,apapun yang engkau bicarakan, karena itu merupakan adab terhadap kalamullah dan juga sesuai dengan perintah-Nya, didalam firman-Nya:
: ” وإذا قرىء القرآن فاستمعوا له وأنصتوا لعلكم ترحمون ” (الأعراف: الآية 204).
Artinya: "dan apabila dibacakan Alqur'an,maka dengarkanlah dengan baik dan perhatikanlah dengan tenang agar kalian diberi rahmat". Qs.al a'raf :204
11) bertakwalah kepada Allah wahai saudariku muslimah,bersihkanlah majelismu dari ghibah dan namimah (adu domba) sebagaimana yang Allah ‘azza wajalla perintahkan kepadamu untuk menjauhinya. bersemangatlah engkau untuk menjadikan didalam majelismu itu adalah perkataan-perkataan yang baik,dalam rangka menasehati,dan petunjuk kepada kebaikan. perkataan itu adalah sebuah perkara yang besar,berapa banyak dari perkataan seseorang yang dapat menyebabkan kemarahan dari Allah ‘azza wajalla dan menjatuhkan pelakunya kedalam jurang neraka.Didalam hadits Mu'adz radhiallahu anhu tatkala Beliau bertanya kepada Nabi Shallallahu Alaihi wa aalihi wasallam: apakah kami akan disiksa dengan apa yang kami ucapkan? Maka jawab Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam bersabda:
” ثكلتك أمك يا معاذ. وهل يكبّ الناس في النار على وجوههم إلا حصائدُ ألسنتهم ” ( رواه الترمذي).
"engkau telah keliru wahai Mu'adz,tidaklah manusia dilemparkan ke Neraka diatas wajah-wajah mereka melainkan disebabkan oleh ucapan-ucapan mereka."
(HR.Tirmidzi,An-Nasaai dan Ibnu Majah)

12- berhati-hatilah -semoga Allah menjagamu- dari menghadiri majelis yang buruk dan berbaur dengan para pelakunya,dan bersegeralah-semoga Allah menjagamu- menuju majelis yang penuh dengan keutamaan, kebaikan dan keberuntungan.
13- jika engkau duduk sendiri dalam suatu majelis, atau bersama dengan sebagian saudarimu,maka senantiasalah untuk berdzikir mengingat Allah ‘azza wajalla dalam setiap keadaanmu sehingga engkau kembali dalam keadaan mendapatkan kebaikan dan mendapatkan pahala.Allah ‘azza wajalla berfirman:
” الذين يذكرون الله قياماً وقعوداً وعلى جنوبهم “. (آل عمران: الآية 191)
Artinya: "(yaitu) orang – orang yang mengingat Allah sambil berdiri,atau duduk,atau dalam keadaan berbaring" (QS..ali 'imran :191)
14- jika engkau hendak berdiri keluar dari majelis, maka ingatlah untuk selalu mengucapkan:
” سبحانك الله وبحمدك أشهد أن لا إله إلا أنت، أستغفرك وأتوب إليك “.
"maha suci Engkau ya Allah dan bagimu segala pujian,aku bersaksi bahwa tidak ada Ilah yang berhak untuk disembah kecuali Engkau, aku memohon ampun kepada-Mu, dan aku bertaubat kepada-Mu"
Sehingga diampuni bagimu segala kesalahanmu di dalam majelis tersebut.